Proses Pemindangan Ikan Yang Tidak Diketahui Banyak Orang - Ikan Pindang adalah hasil olahan ikan yang prosesnya direbus dan digarami menggunakan teknik tertentu. Tujuan perebusan dan penggaraman ini tidak lain ialah agar ikan tetap awet dan bertahan lama sampai kurun waktu tertentu. Wadah bambu yang dipakai untuk pemindangan biasanya akan langsung digunakan untuk penyimpanan dan pengangkutan untuk segera dipasarkan ke konsumen.
Citarasa dan tekstur ikan pindang sangat khas dan tidak seperti ikan yang diawetkan dengan cara lainnya. Adapun jenis ikan yang biasanya dibuat pindang ialah ikan layang, japu, selar, ikan tembang, ikan kembung, lemuru, tuna, cakalang dan tongkol. Jenis ikan yang dibuat pindang akan menentukan rasa dan harga di pasaran. Ikan pindang yang dibuat dari ikan tongkol tentu akan lebih mahal jika dibandingkan dengan ikan kembung atau ikan lainnya.
Ikan yang berukuran kecil biasanya akan dipindang dalam keadaan utuh. Sedangkan yang berukuran besar umumnya akan dipotong-potong terlebih dahulu baru kemudian dilakukan pemindangan. Berhubung proses pemindangan terdiri dari perebusan dan penggaraman, maka produk yang dihasilkan memiliki karakteristik tersendiri dan berbeda dengan teknik pengawetan lainnya seperti ikan asin.
Teknik pemindangan sendiri ada tiga macam yaitu pemindangan garam, pemindangan air garam dan pemindangan presto. Semuanya memiliki ciri khas dan tingkat keawetan yang berbeda-beda. Penggunaan teknik pemindangan biasanya disesuaikan dari wilayah dan karakteristik ikan.
Pemindangan garam umumnya dilakukan di daerah jawa barat. Pemindangan garam biasa juga disebut dengan pindang paso. Dinamakan pindang paso karena proses pemindangan menggunakan kendil atau paso tanah liat. Ikan yang dipindang menggunakan teknik ini biasanya disusun di dalam paso kemudian ditaburi garam dan direbus selama 4-6 jam lalu ditiriskan.
Pemindangan air garam biasa juga disebut dengan pemindangan cue atau pemindangan naya. Naya sendiri merupakan keranjang bambu yang dibuat khusus untuk pemindangan ikan. Ikan yang akan dibuat pindang menggunakan metode ini langsung disusun dalam keranjang bambu lalu direbus menggunakan larutan garam pekat sampai matang lebih kurang 15 - 45 menit. Setelah itu ikan diangin-anginkan dan diletakkan dalam besek bambu untuk kemudian didistribusikan ke tangan konsumen.
Buat temen-temen yang belum pernah melihat proses pemindangan secara langsung, silahkan saksikan video liputan saya dibawah ini dengan cara menekan tombol play yang muncul di layar.
Pemindangan presto merupakan sebuah teknik pemindangan menggunakan tekanan tinggi. Ikan pindang yang dihasilkan menggunakan metode ini umumnya memiliki duri lunak yang bisa dimakan.
Pada episode kali ini saya sengaja ingin menunjukkan proses pemindangan kepada anda. Adapun untuk olahan ikan pindang, akan saya bagikan pada postingan berikutnya insyaallah. Tujuan saya memperlihatkan proses pemindangan kepada anda semuanya tidak lain adalah agar anda tahu seluk beluk proses pengawetan ikan, sehingga anda akan lebih bijak dalam menentukan jenis lauk yang akan anda sajikan kepada keluarga tercinta.
Citarasa dan tekstur ikan pindang sangat khas dan tidak seperti ikan yang diawetkan dengan cara lainnya. Adapun jenis ikan yang biasanya dibuat pindang ialah ikan layang, japu, selar, ikan tembang, ikan kembung, lemuru, tuna, cakalang dan tongkol. Jenis ikan yang dibuat pindang akan menentukan rasa dan harga di pasaran. Ikan pindang yang dibuat dari ikan tongkol tentu akan lebih mahal jika dibandingkan dengan ikan kembung atau ikan lainnya.
Ikan yang berukuran kecil biasanya akan dipindang dalam keadaan utuh. Sedangkan yang berukuran besar umumnya akan dipotong-potong terlebih dahulu baru kemudian dilakukan pemindangan. Berhubung proses pemindangan terdiri dari perebusan dan penggaraman, maka produk yang dihasilkan memiliki karakteristik tersendiri dan berbeda dengan teknik pengawetan lainnya seperti ikan asin.
Teknik pemindangan sendiri ada tiga macam yaitu pemindangan garam, pemindangan air garam dan pemindangan presto. Semuanya memiliki ciri khas dan tingkat keawetan yang berbeda-beda. Penggunaan teknik pemindangan biasanya disesuaikan dari wilayah dan karakteristik ikan.
1. Pemindangan Garam
Pemindangan garam umumnya dilakukan di daerah jawa barat. Pemindangan garam biasa juga disebut dengan pindang paso. Dinamakan pindang paso karena proses pemindangan menggunakan kendil atau paso tanah liat. Ikan yang dipindang menggunakan teknik ini biasanya disusun di dalam paso kemudian ditaburi garam dan direbus selama 4-6 jam lalu ditiriskan.
2. Pemindangan Air Garam
Pemindangan air garam biasa juga disebut dengan pemindangan cue atau pemindangan naya. Naya sendiri merupakan keranjang bambu yang dibuat khusus untuk pemindangan ikan. Ikan yang akan dibuat pindang menggunakan metode ini langsung disusun dalam keranjang bambu lalu direbus menggunakan larutan garam pekat sampai matang lebih kurang 15 - 45 menit. Setelah itu ikan diangin-anginkan dan diletakkan dalam besek bambu untuk kemudian didistribusikan ke tangan konsumen.
Buat temen-temen yang belum pernah melihat proses pemindangan secara langsung, silahkan saksikan video liputan saya dibawah ini dengan cara menekan tombol play yang muncul di layar.
3. Pemindangan Presto
Pemindangan presto merupakan sebuah teknik pemindangan menggunakan tekanan tinggi. Ikan pindang yang dihasilkan menggunakan metode ini umumnya memiliki duri lunak yang bisa dimakan.
Pada episode kali ini saya sengaja ingin menunjukkan proses pemindangan kepada anda. Adapun untuk olahan ikan pindang, akan saya bagikan pada postingan berikutnya insyaallah. Tujuan saya memperlihatkan proses pemindangan kepada anda semuanya tidak lain adalah agar anda tahu seluk beluk proses pengawetan ikan, sehingga anda akan lebih bijak dalam menentukan jenis lauk yang akan anda sajikan kepada keluarga tercinta.
1 Komentar untuk "Proses Pembuatan Ikan Pindang Yang Jarang Orang Tahu"
Ternyata begitu ya proses pemindangan
Masakan nusantara memang enak dan menggoda :-)